selamat datang

layar


Monday, 30 January 2012

KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW


KELAHIRAN SANG PURNAMA
PENERANG DUNIA


Rasulullah SAW lahir di Hari Senin,
diangkat menjadi rasul pada hari Senin,
wafat pun pada hari Senin,
Berbagai peristiwa besar terjadi di hari kelahirannya






Fajar pagi sebentar lagi terbit. Hari itu, Senin, 12 Rabiulawal, saat sebagian warga Mekah terlelap dalam mimpi, terdengar pekik tangis bayi suci yang baru lahir. Ia adalah bayi yatim, karena beberapa bulan sebelumnya ayahandanya baru saja wafat.


Penyair Al-Barzanji menggambarkan,  suasana kamar yang temaram tiba-tiba berkilauan karena wajah sang bayi memancarkan cahaya laksana purnama. Disaat yang bersamaan, seluruh makhluk Allah selain jin, setan dan manusia, menyenandungkan puja-puji sebagai ungkapan rasa syukur atas hadirnya seorang bayi yang akan menjadi rahmat bagi semesta alam. Dialah Muhammad.


          Kehadiran Muhammad bukanlah hal yang tiba-tiba. Sebab, Allah telah merencanakan kehadirannya jauh sebelum penciptaan alam semesta. Bahkan Nabi Adam pun telah mengetahui nama beliau, dan berwasilah melalui namanya untuk bertobat. Kala itu Nabi Adam berdo’a “Ya Allah, Ya Tuhanku, aku memohon ampun kepada-Mu dengan hak Muhammad, aku yakin Engkau akan mengampuniku”.


          Allah bertanya, “Bagaimana kau mengetahui Muhammad, sedangkan Aku belum menciptakannya?”


          Maka jawab Adam, “Ya Tuhanku, karena Engkau menciptakan aku dengan tangan-Mu, dan meniupkan pada diriku roh-Mu, lalu mengangkat kepalaku sehingga aku melihat tiang-tiang Arasy yang bertuliskan La ilaha illallah Muhammad Rasullallah (Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah rasul Allah). Sehingga aku tahu, Engkau tidak mempersandingkan seseorang pada nama-Mu melainkan sosok yang paling Engkau cintai.”


          Allah pun berfirman, “Engkau benar, hai Adam. Sesungguhnya Muhammad adalah sosok yang paling Aku cintai. Dan jika engkau meminta kepada-Ku dengan haknya, pasti aku akan mengampunimu. Dan jika bukan karena Muhammd, niscaya Aku tidak akan menciptakanmu.”


          Ramalan tentang akan datangnya seorang Rasul di Jazirah Arab juga telah termaktub dalam beberapa kitab suci sebelumnya, seperti Taurat dan Injil. Hal itu diketahui dari cerita sahabat Salman Al-Farisi. Dalam pengembaraanya, ia bertemu beberapa pendeta Yahudi dan Nasrani yang memperbincangkan akan datangnya Nabi baru sebagaimana termaktub dalam kita-kitab suci mereka. Juga ketika Buhaira, seorang pendeta Nasrani, mengenali tanda-tanda kenabian Muhammad, kala Nabi, yang ketika itu masih kecil, menemani pamannya, Abu Thalib, berdagang ke Syam.


          Abdullah ibn Amr ibn Al-Ash menceritakan, ada seorang pendeta di Marr Al-Zhahran di Syiria bernama Easa sering berkata, “Sudah tiba saatnya kelahiran seorang anak di Mekah yang akan ditaati oleh seluruh orang Arab, dan orang-orang non-Arab. Ini adalah waktu baginya.” Itu sebabnya setip kali ada seorang bayi lelaki lahir, ia selalu menanyakan bagaimana tanda-tandanya.

Tiga Tanda


       Ketika Muhammad lahir, pendeta Easa berkunjung ke rumah Abdul Muthalib, kakek Nabi. Katanya “Semoga engkau adalah ayah bayi yang baru lahir yang diberkati, yang telah kuceritakan kepadamu. Aku pernah mengatakan, ia akan dilahirkan pada hari Senin, menerima kenabiannya pada hari Senin, dan wafat pada hari Senin.”
          Abdul Muthalib menjawab, “Malam ini menjelang fajar, aku memiliki bayi lelaki yang baru lahir.”
          Sang pendeta bertanya, “Kau beri nama apa dia?”
          “Muhammad”, jawab Abdul Muthalib .
          “Aku meramalkan, bayi yang baru lahir itu berasal dari masyarakatmu. Aku mengenalnya karena tiga tanda : bintangnya muncul kemarin, ia dilahirkan di hari ini, dan namanya Muhammad.”


          Sementara itu, Aisyah meriwayatkan, pada malam kelahiran Muhammad itu ada seorang pedagang Yahudi yang singgah di Mekah. Ia bertanya, “Wahai kaum Quraisy, adakah seorang bayi yang baru dilahirkan diantaramu?”
          Mereka menjawab, “Kami tidak tahu.”
          Ia lalu berkata, “Malam ini Nabi umat terakhir dilahirkan. Di antara kedua bahunya ada tanda beberapa rambut di atasnya.”


          Mereka lalu menemani pedagang Yahudi itu mengunjungi ibunda Muhammad, dan bertanya apakah mereka dapat melihat sang bayi. Sang ibunda pun lalu membawa putranya yang baru lahir itu. Mereka kemudian membuka punggungnya. Ketika melihat tanda yang dimaksudkan itu, pedagang Yahudi tersebut pun pingsan. Saat sadar ia berkata, “Demi Allah, kenabian telah berlalu meninggalkan Bani Israel.”


          Mayoritas sejarawan sependapat, Muhammad dilahirkan pada Tahun Gajah, lima puluh hari setelah Raja Abrahah dari Abbesinia menyerang Ka’bah pada 570 M. hari kelahiran Nabi, Senin juga merupakan hari istimewa bagi umat Islam, karena saat itu ada beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi. Menurut Ibbn Abbas, “Muhammad SAW, dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari Senin, meninggalkan Mekah untuk berhijrah pada hari Senin, tiba di Medinah juga pada hari Senin, dan membawa batu hitam (Hajar Al-Aswad) juga pada hari Senin.” Dan Nabi Muhammad SAW, juga wafat pada hari Senin.


          Menjelang kelahirannya, ada beberapa peristiwa ajaib, sebagaimana diriwayatkan oleh Yaqub Ibn Sufyan. Misalnya, istana Kisra Agung Persia berguncang hebat, menyebabkan empat belas balkonnya runtuh. Selain itu, api abadi di kuil Zarathurtra di Persia yang telah menyala selama 1.000 tahun, tiba-tiba padam. Sementara air danau Tiberia menguap habis. Menurut riwayat lain, pada malam kelahiran itu penjagaan langit diperketat dan para malaikat penjaga dipersenjatai dengan bola api untuk mencegah setan yang bermaksud mencuri berita langit.


          Keajaiban lain, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibn Umar, Muhammad SAW dilahirkan dalam keadaan telah terkhitan, sementara tali pusarnya telah terputus. Menurut sahabat Anas, Nabi SAW bersabda, “Salah satu dari tanda-tanda kehormatan yang dikaruniakan Tuhanku ialah, aku dilahirkan dalam keadaan telah terkhitan, dan tak seorang pun melihat bagian pribadiku.”


          Menurut Al-Hakim, kelahiran Nabi SAW telah diberitakan oleh Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab. Paman Nabi SAW. Karena membawa berita gembira itu, Tsuwaibah dibebaskan oleh Abu Lahab. Setelah Abu Lahab meninggal, Tsuwaibah melihatnya dalam mimpi.
          Ia bertanya, “Bagaimana keadaanmu?”


          Abu Lahab menjawab, “Aku ada di neraka. Tapi aku dapat keringanan setiap hari Senin, di mana aku minum air dari titik yang terletak diantara jari-jariku. Ini keajaiban yang aku terima karena membebaskan Tsuwaibah saat ia membawa berita kelahiran Muhammad.” (Subhanallah)


          Nah, jika tokoh kafir yang sangat memusuhi Rasulullah SAW saja mendapat Anugerah dari Allah SAW karena gembira mendengar kelahiran Nabi, apalagi umat Islam yang setiap tahun menyambut kehadiran Sang Purnama Penerang Dunia itu di bulan Rabiulawal atau Maulud.
“Salam bagi-MU wahai utusan Allah, beserta Rahmat dan berkah-Nya”
Allahumma shalli wa salim wa barik ‘alaih.


“Barang siapa mempunyai anak bayi lalu membacakan azan di telinga kanan dan iqamat di telinga kirinya, niscaya jin penggoda anak-anak tidak akan mengganggunya. “
(HR. Ibnu Sunni)

Thursday, 26 January 2012

CERPEN ( Rizki Tak Kemana)

RIZKI TAK KEMANA


Dikisahkan Seorang pemuda iseng yang mencoba membuktikan apakah benar Rizki itu ada dari Allah, dan apa mungkin Rizki itu gak kemana, walau kita tak mencarinya?? Hem… ada2 ajah nih pemuda… Hari gini masih ajah gak percaya ama Kekuasaan Allah…
CAPEDEH…..   -,-

Suatu hari pemuda itu Pergi ke sebuah Gunung untuk bersembunyi disebuah Gua dimana gunung tersebut hanya dihuni oleh segelintir warga… Tujuannya adalah agar ia tak kebagian Rizki dari Allah… bahkan ia pun tak membawa perbekalan untuk makan, hanya baju dan celana yang melekat di tubuhnya… dua hari sudah ia tak makan…

“Aduh, perutku sakit… tapi aku akan bertahan, aku akan mencari jawaban sendiri bahwa yang dikatan oleh orang-orang selama ini bener atau gak??”  Sabar-sabar…

Pada hari ketiga ada sekelompok mahasiswa Pecinta alam mendaki gunung dan mereka mencari tempat berteduh untuk sementara waktu….. dan di Gua inilah mereka berteduh…

“Sepertinya ada orang yang akan memasuki gua ini?? Hem… tapi aku harus tetap bersembunyi dan diam tanpa suara” (ujar pemuda dalam hati)

“wah… Temen- temen, ternyata Gua ini lumayan luas dan nyaman untuk beristirahat.. setelah setengah hari kita mendaki…” (ujar sang ketua Kelompok Pecinta alam)

Dan mereka pun beristirahat, sambil menikmati perbekalan yang mereka bawa…

“eh, coba deh lihat kesini… temen-temen!.. di belakang ternyata ada orang…”
(ujar salah seorang mahasiswa)
Dan mereka pun mendekati pemuda itu….

“Halooo?? Nama anda siapa??”
“Kok, diem ajah ya??”
“Tapi, matanya berkedip”
“Aneh”
“dibilang manusia purba bukan, liat saja dia memakai pakaian masa kini”

:D

Mereka memborong pertanyaan satu-persatu, tapi tak ada respon dari pemuda tersebut..

“aduh, ini orang-orang menggangguku saja!!! Ah, tapi aku harus tetap diam dan mematung seperti ini” (ujar Pemuda)

“nah, coba kamu ambil roti di tas ku… mungkin dia lapar…” (ujar ketua kelompok)
“baiklah, Ini….”
“Aneh, dia tetap gak mau memakan roti itu…”
“Ketua, coba saja kau masukkan roti itu kedalam mulutnya… mungkin dia akan mengunyahnya” (Ujar salah satu anggota kelompok)

Lalu sang ketua membuka mulut pemuda itu dan memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya.. dan ternyata dikunyahlah roti itu oleh pemuda tersebut…

“Ya Allah… selama ini aku ragu atas rizki yang engkau limpahkan kepadaku mata hatiku telah buta selama ini, bahkan Kau memaksa aku untuk menikmati Roti itu dengan perantara orang-orang yang kau kehendaki… Kini aku percaya PadaMu… maka Ampunilah Segala Dosa-dosaku atas keraguanku selama ini”
(ujar pemuda sambil menangis tersedu)

S E L E S A I



Hikmah yang terkadung dalam cerita tersebut ialah… Sebenarnya Rizki itu ada untuk kita, hanya saja Allah memberikannya dengan cara yang Dia kehendaki…. Mungkin saja melalui perantara seseorang atau bahkan datang sendiri langsung… semua adalah misteri, pandai bersyukur.. pandai pula mendapatkan nikmat Rizki dari Allah… semua itu ada rentang waktunya, tapi jika kamu ingin mendapatkan rizki tanpa harus menunggu lama maka bekerjalah, berusahalah dan berdo’alah agar tak kalah cepat dengan yang lain…. Ingat, Rizki itu bukan hanya berbentuk uang…!!!!, juga tak perlu kamu menggunakan cara yang licik untuk mendapatkan semua itu… Karena Rizkimu dan Rizkiku takkan pernah tertukar…
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bersyukur…
Amien….



Tuesday, 10 January 2012

LANTARAN INGIN MENIKAH

LANTARAN INGIN MENIKAH


Telah berlaku anggapan kebanyakan pemuda-pemuda dari dahulu sampai sekarang, mereka ingin menikah lantaran beberapa sebab, diantaranya :


1.    Karena Mengharapkan Harta Benda
     

       Karena Harta, Yap.. baik kehendak ini dari pihak laki-laki maupun perempuan. Yaitu seseorang yang ingin menikah dengan seorang hartawan, sekalipun dia tahu bahwa pernikahan itu tidak akan sesuai dengan keadaan dirinya dan kehendak masyarakat, orang-orang yang mementingkan pernikahan disebabkan karena harta benda yang diharap-harapnya atau yang akan dipungutnya. Pandangan yang ini bukanlah pandangan yang sehat, lebih-lebih hal ini bila terjadi dari pihak laki-laki, sebab sudah tentu akan menjatuhkan dirinya di bawah pengaruh perempuan dari hartanya. Hal ini adalah yang bertentangan dengan sunnah alam dan titah Tuhan yang menjadikan laki-laki adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas kaum perempuan.


2.    Karena Mengharapkan Kebangsawanannya

      Karena Mengharapkan bangsanya (Kebangsawanan) berarti mengharapkan kegelaran atau pangkat, ini juga tidak akan memberi faedah sebagaimana yang diharapkannya, malahan dia akan bertambah hina dan dihinakan, karena kebangsawanan salah seorang diantara suami isteri itu, tidak akan berpindah kepada yang lain.


3.    Karena Ingin Melihat Kecantikannya

      Karena Kebagusan (kecantikannya). Hal ini adalah lebih baik sedikit dari harta dan kebangsawanan, sebab harta dapat lenyap dengan cepat, tetapi kecantikan seseorang dapat tinggal sampai tua, asal dia jangan bersifat bangga dan sombong karena kecantikannya itu, bisa saja kecantikan akan membawa pada kerusakan.


4.    Karena Agama dan Budi Pekertinya Yang Baik

      Dan yang terakhir karena Agama dan budi pekerti. Inilah yang patut dan baik menjadi ukuran untuk pergaulan yang akan kekal, serta dapat menjadi dasar kerukunan dan kemaslahatan rumah tangga serta keluarga seumurnya. Karena akan menjadi pengingat, diwaktu kalian terjatuh, diwaktu kalian lalai, dengan ajaran agama dan budi pekerti baik yang dimiliki,  tentulah akan menuju pada kebaikan pula.


       Jadi dengan jelas hendakanya Agama dan Budi pekerti yang baik itulah yang menjadi pokok utama untuk memilih dalam pernikahan. Maka dari keterangan-keterangan di atas hendaklah kiranya wali-wali anak, jangan sembarangan saja memperjodohkan anaknya sebab kalau tidak berkebetulan di jalan yang benar, sudah tentu dia seolah-olah menghukum atau merusakkan akhlak dan jiwa anaknya yang tidak bersalah itu. Pertimbangkanlah lebih dahulu dengan sedalam-dalamnya, antara manfa’at dan mudharatnya, yang bakal terjadi di hari kemudian sebelum mempertalikan atau perjodohan.

*selamat memilih...  HEHEHE..... Semua Dikembalikan kepada diri masing-masing
     
      

Monday, 9 January 2012

N I K A H

NIKAH (PERKAWINAN)


Ta’arif Perkawinan ialah ‘Aqad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban serta bertolong-tolongan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang antara keduanya bukan muhrim.

        Nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang terutama dalam pergaulan atau masyarakat yang sempurna, bukan saja perkawinan itu satu jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan turunan, tetapi perkawinan itu dapat dipandang sebagai satu jalan menuju pintu perkenalan antara satu kaum dengan yang lain. Serta perkenalan itu akan menjadi jalan untuk menyampaikan kepada bertolong-tolongan antara satu dengan yang lainnya.

        Sebenarnya pertalian nikah adalah pertalian yang seteguh-teguhnya dalam hidup dan kehidupan manusia, bukan saja antara suami isteri dan turunan bahkan antara dua keluarga. Betapa tidak????? Dari sebab baik pergaulan antara si isteri dan suaminya, kasih-mengasihi, akan berpindahlah kebaikan itu kepada semua keluarga dari kedua belah pihaknya, sehingga mereka menjadi satu dalam segala urusan bertolong-tolongan sesamanya dalam menjalankan kebaikan dan menjaga dari segala kejahatan. Selain daripada itu dengan perkawinan seseorang akan terpelihara daripada kebinasaan hawa nafsunya.
       
        Dalam hal itu, faedah yang terbesar dalam perkawinan ialah, untuk menjaga dan memelihara perempuan yang bersifat lemah itu daripada kebinasaan. Sebab seorang perempuan, apabila ia sudah kawin (menikah) maka nafkahnya (belanjanya) menjadi wajib atas tanggungan suaminya. Perkawinan juga berguna untuk memelihara kerukunan anak cucu (turunan), sebab kalau tidak dengan nikah tentulah anak tidak berketentuan siapa yang akan mengurusnya dan siapa yang bertanggung jawab atasnya. Nikah juga dipandang sebagai kemaslahatan umum, karena kalau tidak adanya perkawinan tentu manusia akan menurutkan sifat kebinatangan, dan dengan sifat itu akan timbul perselisihan, bencana dan permusuhan antara sesamanya, yang mungkin juga sampai menimbulkan pembunuhan yang maha dahsyat… (Na’uzubillah)




         
         










Monday, 2 January 2012

PERTUMBUHAN AGAMA PADA ANAK II

,
BAGAIMANA SI ANAK MENGENAL TUHAN???

            Anak-anak mulai mengenal Tuhan, melalui bahasa. Dari kata-kata yang diterima dari lingkungannya yang pada permulaan diterimanaya secara acuh tak acuh saja. Akan tetapi setelah ia melihat orang-orang dewasa menunjukkan rasa kagum, takut dan berbagai macam reaksi terhadap Tuhan, maka mulailah ia merasa sedikit gelisah dan ragu terhadap sesuatu yang ghaib yang tidak dapat dilihatnya itu. Itulah sebabnya barangkali anak-anak itu sering menanyakan sesuatu yang diragukan oleh hati dan pikirannya, seperti menanyakan tentang zat, tempat dan perbuatan Tuhan, sperti apakah sosok Tuhan, seperti apakah surga dan neraka, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang bertujuan untuk mengurangkan kegelisahan yang dirasakannnya. Lalu sesudah itu timbullah keinginan untuk mengingkari semua itu atau bahkan menentangnya karena jawaban yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

            Sesungguhnya tidak mengakui adanya Tuhan, jika dibandingkan dengan acuh tak acuh adalah lebih dekat kepada pengakuan akan adanya. Karena apabila seseorang tidak peduli akan sesuatu itu jauh dari ingatan dan perhatiannya, akan tetapi kalau dengan susah payah ia mengingkari sesuatu itu, maka ini berarti ia menaruh perhatian terhadap hal yang diingkarinya itu. ( hehe, sama juga dengan kita melupakan sang mantan, kalau terlalu dipaksa/bersusah payah nanti akan lebih menyiksa dan semakin teringat ). Jadi si anak akan lebih sedikit menderita fikiran bukan fisik lho… karena semua itu butuh proses agar ia sibuk dengan usaha-usaha untuk memasukkanya ke dalam pembinaan kepribadiannya.

            Sesungguhnya kekaguman dan penghargaan terhadap Ayahnya adalah penting untuk pembinaan jiwa, moral, dan fikiran sampai umur ±5 tahun, dan inilah bibit yang akan menumbuhkan kepercayaan beragama dalam masyarakat beragama. ( Tuh, jadi bukan hanya Ibu saja yang berpengaruh dalam pembinaan sang anak, tetapi peran Ayah juga sangat penting dan berpengaruh besar Lho.. jangan salah, kebanyakan sekarang ini sang Ayah hanya tau bekerja, bekerja, dan bekerja untuk keluarga tanpa memperdulikan perkembangan sang anak padahal seperti itu kurang tepat).

            Anak-anak akan menerima segala jawaban apapun yang diberikan atas pertanyaan-pertanyaannya dan buat sementara telah dapat memuaskannya, tapi terkadang jawaban-jawaban yang diterimanya kurang serasi dan ini akan membawa kragu-raguan dan pandangan skeptis di masa remaja nanti. Demikian pula cerita-cerita tentang surga, neraka, malaikat, jin, dan benda-benda keramat lainnya. Jadi jangan asal memberi jawaban/cerita. Hal ini berlaku untuk semua Agama ? :)

            Apa yanag dipercayai oleh anak tergantung kepada apa yang diajarkan kepadanya oleh orang tua di rumah atau guru di sekolah, karena ia belum mampu berfikir secara logis, kepercayaan anak itu bisa saja bersifat kontradiktif, misalnya ia percaya bahwa Tuhan itu baik, tetapi dilain pihak juga Juga dapat menghukum manusia dengan membakarnya.

            Cerita-cerita dalam kitab suci adalah dapat menarik perhatian anak, seperti mereka tertarik pada cerita hantu dan sebagainya. Apalagi dikemas dalam gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Bukan hanya sekedar menceritakanya, orang tua juga harus memberikan contoh sikap terpuji dalam keseharianya, seperti mengajak anak untuk shalat berjama’ah, pergi ke greja,atau mengaji bersama. jadi bahasa yang keluar dari mulut orang tua sangat berpengaruh terhadap pembinaan anak dimasa yang akan datang… (owh, saya juga tau kenapa orang tua itu cerewet sama anak-anaknya yah?? Hehe.. itu semua untuk kebaikan kita juga)


C o n t i n u e .....