selamat datang

layar


Tuesday 30 October 2012

MENCARI PACAR DENGAN BAURAN PEMASARAN


MENCARI PACAR DENGAN BAURAN PEMASARAN


Waktu itu saya lagi galau-galaunya, biasalah banyak duit tapi kebutuhan gak ada (Bo’ong bangeeet)…. Akhirnya Saya putuskan untuk main ke rumah temen sekolah dulu, Saya pengen hunting-hunting bareng gitu.
Kami pergi ke salah satu pusat perbelanjaan, nyobain baju-baju, accecories, foto-foto di ruang ganti, tapi belinya sih enggak! Hehhee, Cuma cuci mata doang. Saya gak mau pulang dengan tangan kosong, jadi Saya mampir dulu ke toko buku lantai dasar. Eh, ada buku lumayan Bagus nih, dari miliknya Bang Dika “Manusia Setengah Salmon” cocok buat Saya yang lagi galau, ternyata enggak mengecewakan. Semua Part Saya suka termasuk Part yang Judulnya “Mencari Pacar Dengan Baruan Pemasaran” ini dia isinya:


                Seseorang yang sedang mencari Pacar, harus bisa memasarkan diri mereka. Dalam Perspektif pemasaran, ada yang namanya bauran pemasaran (marketing mix) yang bisa digunakan untuk membantu seseorang mendapatkan pacar.
                Dengan menggunakan bauran pemasaran, ada empat aspek yang harus diperhatikan dalam mencari pacar. Keempat aspek itu adalah Product, Placement, Promotion, and Price. Kalau keempat aspek tersebut dilaksanakn dengan baik, pasti seseorang akan cepat mendapatkan pacar.



A.       PRODUCT
Apa yang dimaksud dengan Product? Sebagai seorang jomblo, Product berarti dirinya sendiri. Sama kaya jualan barang, seorang jomblo harus punyai Product yang menarik (fisik bagus atau kepribadiannya baik) agar dapat ‘menjual’ dirinya. Tentukan Product kita (kualitas diri sendiri), dengan kemauan pasar (kemauan cewek/cowok).
Product juga mengacu pada kemasan yang baik. Kita harus punyai kemasan yang menjual. Jadi, jangan harap cewek/cowok jatuh hati kepada kita kalau gaya dandanan andalan kita hanya sebatas pakai karung goni kemana-mana dan jarang madi pula. Product juga harus punya positioning unik. Kalo jadi kutu buku, jadilah kutu buku yang unik, misalnya yang jago olahraga. Kaena semakin unik kita, maka kesempatan untuk diperhatikan orang lain semakin besar.

B.      PLACE
Untuk dapat pacar, kita harus pintar ‘mendistribusikan’ diri sendiri. Artinya kita harus sering-sering kelihatan dimana-mana dan eksis. Semakin eksis, semakin besar kemungkinan untuk bertemu dengan calon pacar. Caranya gampang: ikuti kegiatan-kegiatan sekolah, kampus, tempat kerja, majelis ta’lim, masyarakat, dan sering ikut kopi darat (Kopdar).
Semakin banyak ‘Kanal distribusi’ semakin bertambah pula kesempatan anda untuk dapat pacar. Intinya anda harus tepat memilih tempat untuk mendistribusikan diri supaya orang lain bisa tahu anda.
Lewat Twitter, facebook, dan Jejaring social lainnya. Anda juga bisa eksis dengan update status yang lucu, bermanfaat, dan semenarik mungkin setiap hari. Tapi ingat, jangan terlalu kebelet eksis dengan cara me-mention orang-orang tau selalu ngetwit’foLbek eaAaa QaqA’ ke setiap orang, atau nge-Like status orang dan memaksa orang lain untuk nge-Like balik. Tindakan seperti itu akan membuat Orang lain menjadi ilfil sama kamu.

C.      PROMOTION
Promosi berkaitan dengan semua bentuk komunikasi yang digunakan si jomblo untuk memasarkan dirinya. Bentuk mempromosikan diri anda bisa macam-macam. Mulai dari meminta teman untuk ngejodohin/jomblangin atau juga dengan ‘tampil’ di radio sekolah/kampus. Untuk membuat promosi makin menarik, bisa dibuat dengan sebuah ‘Penawaran’ khusus. Misalnya: “Kalo lo mau pacaran sama gue, gue bakal traktir lo tiap hari, atau nganter jemput lo tiap hari” (namanya juga usaha).
Namun jangan ngelakuin tindakan ekstrim seperti : “Kalo lo mau pacaran sama gue, gue bakal berhenti nyandera bokap-nyokap lo!” (waaaaah, gawat).
Contoh kegiatan Promosi yang benar adalah meminta teman/kerabat kita untuk mempromosikan Saya twitter/facebook kita kepada segerombolan lawan jenis, yang tentunya sama-sama jomblo. Atau bahkan terus terang kepada kedua orang tua kita itu lebih baik. Sementara Contoh Promosi yang keliru adalah beredar di ITC/Mall sambil nawarin diri ke orang lewat “Ayoooo, pacarnya Mbak, kak, mas, bu,……ayo.ayo.ayo….” (Lo kira Jualan barang obral?? haha)
Begitulah kira-kira cara-cara cepat supaya mendapat pacar dengan cepat.

D.      PRICE
Price adalah harga yang harus dibayarkan untuk sebuah Product. Kalo ada sebotol shampo seharga 1 juta rupiah, pasti anda tidak akan mau beli karena kemahalan. Sementara, kalao ada Shampo yang dijual di supermarket sebotol Shampo dijual dengan harga 1000 rupiah, anda juga pasti gak akan beli, karena harga tersebut terlalu murah… gak kebayang, Shamponya sebagus apa? Anda mungkin berfikir jangan-jangan isinya sabun colek.
Sama kayak mencari pacar. Anda harus mempunyai ‘Harga Psikologis’ yang pas. Jadi, jika anda adalah seorang cewek yang lebay, drama, dan suka bohong, maka akan susah dapet jodoh karena ‘Harga Psikologis’ anda terlalu murah, sehingga mereka tidak mau memiliki anda.
Sebaliknya kalo anda seorang Cowok yang rajin ibadah, bertanggung jawab, pekerja keras, sopan, ganteng, dan tajir pula maka ‘Harga Psikologis’ diri anda itu mahal. Orang akan berlomba-lomba untuk mendapatkan anda karena ada prestige tersendiri untuk mendapatkan anda.

Jadi, mau yang berkualitas atau tidak?? Semuanya dikembalikan lagi olah masing-masing individu. Berusaha dan terus berusaha, memperbaiki diri, memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri, serta memantaskan diri dahulu agar siap untuk dipertemukan dengan pasangan kita. Semoga berhasil dan bermanfaat. Salam hangatttttttttttttttttttttttttttt.

Saturday 20 October 2012

Blog pribadi: MATEMATIKA BERSEDEKAH

Blog pribadi: MATEMATIKA BERSEDEKAH: MATEMATIKA BERSEDEKAH Bersedekah harus menunggu sampai kaya dulu???? Sepertinya prinsip itu salah besar! Orang yang kaya ha...

MATEMATIKA BERSEDEKAH


MATEMATIKA BERSEDEKAH



Bersedekah harus menunggu sampai kaya dulu???? Sepertinya prinsip itu salah besar! Orang yang kaya harta membagikan sebagian harta yang dimiliki, itu bukan sedekah melainkan KEWAJIBAN.

Bersedekah tidak akan membuat kita miskin, Ko bisa? Ini dia…

Sedekh bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan Ridho Allah SWT, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah SWT bagi para pelakunya.
Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah lantaran memang kita banyak betul dosanya. 

Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari kasih sayang Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. 

Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuanNya, menawarkan kasih sayangNya, menawarkan ridhaNya, terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunanNya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. Kepada yang mau peduli berbagi. Kita memang susah . tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita untuk memperhatikan jika ingin diperhatikan.

Matematika Dasar Sedekah
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
10-1=19
Pertambahan ya? Bukan pengurangan?
Kenapa Matematikanya begitu?
Matematika Pengurangan darimana?
Koq, ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?
Kenapa bukan 10-1=9?

Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikannya lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari QS. 6:100, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik.

Bersedekah bukan hanya dalam bentuk uang, bisa berupa bantuan, sembako, dan entah apapun itu yang pasti bermanfaat bagi sesama.

Jadi ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 diantara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat. Tinggal kita yang kita kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah itu bentuknya apa? 
Bukalah mata hati, dan kembangkan ke Khusnudzdzanan, atau berprasangka baik kepada Allah. Bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang pas buat kita dan entah dalam bentuk apa yang Allah kehendaki. Karena janji ALLAH itu pasti.



Wednesday 10 October 2012

TA'ARUF


Blog saya sebelumnya telah membahas tentang Pacaran, dan sekarang kita membahas tentang Ta'aruf yang masih ada kaitannya dengan Blog yang kemarin..... yuuuk Baca....!

^____^


Pertama:

Ta’aruf itu sebenarnya hanya untuk penjajagan sebelum menikah. Jadi kalau salah satu atau keduanya nggak merasa sreg bisa menyudahi ta’arufnya. Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu putus. Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah beraut sehingga kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan. Tapi ta’aruf, yang Insya Allah niatnya untuk menikahi Lillahi Ta’ala, kalu tidak cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan.


Kedua:

Ta’arauf itu lebih fair. Masa penjajagan diisi dengan saling tukar informasi dengan saling tukar informasi mengenai diri masing-masing baik kebaikan maupun keburukan, bahkan kalau kita tidurnya sering ngorok, misalnya, sebaiknya diberitahukan kepada calon kita agar tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari. Bagitu pula dengan kekurangan-kekurangan lainnya, seperti mengidap penyakit tertentu, engga bisa masak, atau yang lainnya. Informasi bukan cuma dari si calon langsung, tapi juga dari orang-orang yang mengenalnya (sahabat, guru ngaji, keluarga , dan orang tua si calon). Jadi si calon enggak bisa ngaku-ngaku dirinya baik. Ini berbeda dengan orang yang pacaran yang biasanya semu dan kepura-puraan. Yang perempuan akan dandan habis-habisan dan malu-malu (sampai makan pun jadi sedikit gara-gara takut dibilang rakus). Yang laki-laki biarpun lagi bokek tetap berlagak kaya traktir ini itu (padahal dapet duit dari minjem temen, atau hasil ngerengek ke orang tua tuh).


ketiga:

Dengan ta’aruf kita bisa berusaha mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (hehhe kaya proklamasi). Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak telah siap menikah dan siap membuka diri, baik kelebihan maupun kekurangan. Ini kan termasuk penghematan waktu yang besar. Coba bandingkan dengan orang pacaran yang sudah lama pacarannya sering tetap mesra tapi belum bisa mengenal pasangannya. Bukankah sia-sia belaka?


Keempat:

Melalui ta’aruf kita boleh mengajukan kriteria calon yang kita inginkan. Kalau ada hal-hal yang cocok Alhamdulillah tapi kalu ada yang kurang sreg bisa dipertimbangkan dengan memakai hati dan pikiran yang sehat. Keputusan akhir puntetap berdasarkan dialog dengan Allah melalui sholat Istikharah. Berbeda dengan orang yang mabuk cinta dan pacaran. Kadang hal buruk pada pacarnya, misalnya suka memukul, suka mabuk, tapi tetap bisa menerima padahal hati kecilnya tidak menyukainya. Tapi karena cinta (atau sebenarnya nafsu) terpaksa menerimanya.


Kelima:

Kalau memang ada kecocokan, biasanya jangka waktu ta’aruf ke khitbah (lamaran) dan ke akad nikah tidak terlalu lama. Ini bisa menghindarkan kita dari berbagai macam zina, termasuk zina hati. Selain itu tidak ada perasaan “digantung” pada pihak perempuan. Karena semuanya sudah jelas tujuannya adalah untuk memenuhi sunnah Rasulullah yaitu menikah.


Keenam:

Dalam ta’aruf tetap dijaga adab berhubungan antara laki-laki dan perempuan. Biasanya ada pihak ketiga yang memperkenalkan. Jadi kemungkinan berkhawalat (berdua-duaan) kecil yang artinya kita terhindar dari zina.

Nah, ternyata ta’aruf banyak kelebihannya dibandingkan dengan pacaran dan Insya Allah diridhoi. Jadi, sahabat… kita mau mencari kebahagiaan dunia akhirat dan menggapai ridhoNya atau mencari kesulitan, mencoba-coba melanggar dan mendapat murkaNya?