Alhamdulillah, tersampailah kita semua pada bulan yang penuh berkah..
Ketika syurga dibuka,
neraka ditutup, syaitan dibelenggu; ternyata hawa nafsu masih begitu. Setelah
Allah dan diri ini; mungkin kita harus malu pada syaitan yang agaknya berdecak,
“Jangan salahkan aku; tak kugoda pun kau terjerumus.”
Lestarikan Ramadhan
dengan semangat berinfak yang lebih besar daripada gairah belanja; semangat
beribadah yang tak dikalahkan gairah berhura-hura. Ataukah lapar dahaga saja
yang tersisa dimakan dosa? Tak ada yang perlu kita pamerkan dari puasa; tidak
awalnya sahur, tidak akhirnya berbuka, tidak lemasnya badan, tidak pula
segarnya penampilan. Puasa itu hanya untuk Allah, bermesra dengan-Nya. Mohon kuatkan
atas daya syahwat yang memikat. Hindari dari gunjingan dan menjelekkan orang
lain.
Jangan biarkan Ramadahan
ini berlalu begitu saja. Sejukkan Siang hari dengan puasa; Hangatkan tengah malam
dengan sujud Tahajud; dengan Subuh sampai waktu duha dan dilanjut aktifitas bekerja..
Mari berlomba kebaikan, bukan maksud memamerkan.
Begitu antara lain hikmah
Ramadhan berlomba kebaikan; agar mengenal diri kita seakrab-akrabnya dalam daya
taatnya; tuk 11 bulan hadapi musuh yang nyata. Nikmat berbuka kan sempurna bagi
yang sungguh-sungguh puasa; rayulah semua hasrat dan hawa nafsu; jinakkan ia
dengan puasamu. Himpun segala galau dan angan-anganmu; tumpahkan ia dalam
sujudmu. Selamat berpuasa.
Penetapan awal puasa
(itsbat) boleh berbeda, Tapi dimata Allah kita sama. Mengikuti ajaran dan guru
masing-masing… semua pilihan ada pada diri muslimah masing-masing… tidak ada
yang salah dan tidak ada yang perlu diperdebatkan. Sesungguhnya Islam itu Indah…
No comments:
Post a Comment