Gak terasa memasuki bulan Juli..
Bulan kelahiranku… awal bulan yang penuh dengan emosi. Sudah beberapa hari aku
sibuk ini dan itu, sampai menguras bak mandi eeehh.. maksudnya menguras air
mata.. hehe.. gini nih, kalo orang yang memiliki sifat gak tegaan. Gampang nangis,
padahal itu masalah orang lain. Semoga kau tabah kawan …
Sebagai penghibur, aku mencoba corat-coret
mengungkapkan apa yang bisa aku ungkapkan. Sampai-sampai aku mengabaikan
perasaanku. Okelah hatiku.. kita siap meluncur membiarkan jari jemari menekan
setiap huruf agar menjadi rangkaian kata yang semoga bermakna.. Heumm.. lain
halnya dengan postingan kali ini. Masih seputar Cinta, Kasih sayang, dan
kawan-kawannya.
Definisi cinta, sayang, dan
sejenisnya memang sangat banyak tergantung dari segi mana kita mengartikannya.
Cinta sejati selalu ada jalan untuk
bersama pada akhirnya, entah itu dengan jatuh bangun, merangkak, berlari,
berpisah dan bertemu sampai pada titik akhir yaitu bahagia bersama. Begitupun
sebaliknya, cinta yang aku miliki mungkin bukanlah cinta sejati… karena pada akhirnya aku dan kamu berjalan
pada kehidupan sendiri-sendiri. cinta yang aku miliki masih belum sampai ke
tahap cinta sejati. Sedang menuju ataukah masih terus mencari..? jatuh cinta
dari seseorang ke seorang lainnya. Seperti itulah cintaku kepada orang-orang
yang pernah aku cintai. Bersyukur, aku tak pernah menduakan. Maafkan untuk
segalanya. Entah aku yang diputuskan atau aku yang harus memutuskan. Sayang tidak
sayang.. itulah perasaan. Butuh komitmen dan butuh ketegasan. Pun juga berbagai
alasan yang membuat cinta sejati belum berpihak kepada aku dan kamu. Namun, percayalah setiap aku menyayangi
seseorang, kan ku sayangi dia dengan tulus, dengan baik. Bagaimana dengan
balasan? Entahlah.. aku masih percaya dengan kebaikan pasti dibalas dengan
kebaikan, dengan cara yang bahkan kita sendiri tidak mengerti. Berbalas tiba-tiba.
Tak disangka dan tak terduga. Itulah bahasa Tuhan kepada hambaNya begitu halus
dan penuh kasih sayang.
“Seorang ayah menjewer telinga
anaknya dengan penuh cinta kasih, karena kenakalan sang anak. Hingga sang anak
jera dan sadar diri. Begitupula dengan Tuhan, kadang memberikan cobaan, karena
rasa sayangNya kepada kita. Walau kadang terasa sakit dan membekas”
Bukan karena patah hati sebelumnya. Bukan
karena aku ingin mencari pengganti secepat mungkin. Ini hanya soal waktu. Waktu
berlalu begitu sangat cepat bagi masa-masa kasmaran. Tapi waktu juga begitu lambat kujalani,
bagiku untuk memperbaiki diri, menata hati dan meredam ambisi. Sampai pada suatu saat nanti, aku dipertemukan
lagi dengan orang-orang yang hebat, orang-orang yang memiliki berbagaimacam
karakter, orang-orang yang akan berpengaruh dalam hidupku. Yah… aku akan
menyapa mereka dengan senyuman dan kebaikan. kita akan bertukar pengalaman dan pengetahuan. Hingga pada akhirnya satu yang
akan aku pertahankan. Hanya satu. Tuhan, lindungilah aku… jangan butakan antara
cinta dan nafsu. Walau mereka memberikan janji ini dan itu. Jagalah diriku. Sibukkan aku dengan memperbaiki diri.
Cinta,adalah pasir yang habis anda gengam erat.....
ReplyDeletePengertian,adalah batu keras dalam telapak tangan.Seburuk apapun,kita percaya itulah pilihan terbaik...
Dats raittttt.... :)
ReplyDelete