selamat datang

layar


Wednesday 27 March 2013

Ada nikmat yang melimpah, dibalik jiwa yang lelah


 BERSYUKUR


Yang terlintas dikepalaku saat ini, lelah, cape, rumit, pegal, campur aduk jadi satu… All in One gitu…

Mungkin kalian juga pernah merasakan sama apa yang aku rasakan, terutama masalah pekerjaan.. bagi kalian yang kuliah, mungkin lelah dengan tugas-tugas yang numpuk, bagi kalian yang aktifitasnya mengajar, mungkin lelah dengan kenakalan-kenakalan siswa, yang di kantor, mungkin lelah dengan kesibukan mondar-mandir ngurusin berkas, laporan, dan rapat. bagi siswa-siswi sekolah juga jangan kira mereka hanya bisa senang-senang, ternyata mereka juga merasakan hal yang sama merasa lelah dengan tugas-tugas dari guru, ulangan mendadak, hafalan, (pengalaman waktu sekolah). Bagi ibu-ibu rumah tangga malah sibuknya berkali lipat. Apalagi yang aktifitasnya di pabrik, kadang siang jadi malam dan malam jadi siang dan masih banyak lagi aktifitas-aktifitas yang membuat kita lelah.

Melakukan kesalahan, semangat kendor, masalah dengan teman kerja, kesalahan teknis, belum lagi kondisi badan kadang kurang fit. 
Semua bisa menimbulkan emosi, dan lelah pada fisik dan perasaan.
Seakan tugas dan waktu mengejar kita, sedangkan kita belum siap untuk menghadapi semua itu. Ada beberapa orang yang kadang tidak menghargai sebuah prores… yah, proses yang kita lakukan untuk menyelesaikan semua itu, meski kadang hasilnya gak sempurna tapi setidaknya kita sudah berusaha semampu kita. (nyebelin banget orang kaya gitu… huuuuh  :( ) yang mereka inginkan hanya kesempurnaan.


Lelahnya fisik bisa dihilangkan dengan istirahat.
Tapi lelahnya pikiran dan perasaan???
“Bersyukur” 

Menurut buku yang pernah aku baca dari miliknya Salim A. Fillah
“Allah mengajarkan kita untuk bersyukur, satu kata yang jauh lebih luas maknanya daripada terimakasih. Yang pertama dijanjikan nikmat yang kian bertambah, yang kedua diancam dengan siksa yang pedih”

Nah, jadi pilihan ada di tangan kita sendiri… mau bersyukur apa mau ngeluh??

Tentu aku memilih untuk bersyukur dong…  ternyata benar juga, sudah beberapa hari tidur malamku terasa lebih nyeyak dari malam-malam sebelumnya. Karena aktifitas yang sangat sibuk, hingga tidur malam yang aku rasakan biasa saja, kini terasa sangat nikmat. Waktu istirahat begitu sangat berharga. Kaki, tangan, punggung, dan tubuh semua aku istirahatkan termasuk mata ini langsung aku pejamkan. Tak ada lagi fikiran-fikiran yang gak karuan, seperti galau, mikirin sesuatu yang gak pasti semua tak terlintas sedikitpun dalam pikiranku, yang aku buthkan saat ini hanya istirahat, menikmati waktu luang sebaik mungkin.

Alhamdulillah, bangun pagi pun terasa bersemangat dan terpacu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang siap menghadang (kaya badai ajah) kondisi badan kembali normal.

Bayangin deh, orang-orang yang menganggur?? Mereka justru mencari kesibukan kesana-kemari. Bahkan rela merendahkan harga diri mereka demi kesibukan yang bernilai uang. Banyak pula orang-orang yang dikendalikan oleh waktu, seharusnya kitalah yang mengendalikan waktu.

Bayangkan juga orang-orang yang terbaring sakit lemah tak berdaya, mereka tak bisa beraktifitas seperti kita. 

Dan niatkan juga segala aktifitas kita untuk beribadah kepada Allah. Yang mencari ilmu untuk diamalkan, yang mencari upah untuk membahagiakan orang-orang yang disayang, juga untuk menolong sesama manusia. 
Dari aktifitas kita, InsyaAllah  diberikan kemudahan dalam segala urusan dan bonusnya mendapatkan berkah.

memang manusia gak ada yang sempurna, sedikit-sedikit ngeluh. Ngeluh kok sedikit-sedikit??!
Hingga kadang sulit membedakan yang mana keinginan dan yang mana kebutuhan.

Mulai dari sekarang tanamkan rasa bersyukur dalam diri, agar kita selalu merasa tercukupi. Tak terbelenggu oleh ambisi. setiap masalah pasti punya solusi.

Bersyukurlah, bila kita masih diberi kesibukan
Bersyukurlah, bila kita masih diberi kesehatan
Bersyukurlah, bila kita masih diberi hidup
Bersyukurlah, bila kita diberi sakit…

Ada nikmat yang melimpah, dibalik jiwa yang lelah
Alkhamdulillah…. Wa Syukurillah
“Ya Allah, Jangan biarkan hamba kehilangan rasa syukur……”

“MAKA, NIKMAT TUHAN MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN???”



No comments:

Post a Comment