Problema Sang Remaja
Umur remaja adalah umur peralihan dari
anak-anak menjelang dewasa, yang merupakan masa perkembangan terakhir bagi
pembinaan kepribadian atau masa persiapan untuk memasuki umur dewasa,
problemanya tidak sedikit, baik itu di negara maju maupun yang masih
berkembang.
1) Masalah Hari
Depan
Setiap remaja memikirkan hari depannya, ia ingin
mendapat kepastian, akan jadi apakah ia nanti setelah tamat?? Pemikiran akan
hari depan itu semakin memuncak dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas
atau mereka yang berada di dalam kampus. Tidak jarang kita mendengar
kalimat-kalimat yang memantulkan kecemasan pada hari depan itu, misalnya, “hari
depan suram” , “buat apa belajar, toh sama saja yang berijazah dan tidak
berijazah sama-sama tidak dapat pekerjaan” dan sebagainya.
Kecemasan akan hari depan yang kurang
pasti, itu telah menimbulkan berbagai problema lain, yang mungkin menambah
suramnya masa depan remaja itu,
misalnya semangat belajar menurun, kemampuan berfikir kurang, rasa tertekan
timbul bahkan sampai kadang-kadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh
oleh hal-hal yang tidak baik, kenakalan dan penyalahgunaan narkotika.
Termasuk dalam pemikiran akan hari
depan itu, masalah pembentukan rumah
tangga di masa depan yang tidak jauh, kedudukannya dalam masyarakat di hari
depan masyarakat dan bangsanya.
2) Masalah
Hubungan Dengan Orang Tua
Inipun
termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja
dari dulu sampai sekarang. Seringkali terjadi pertentangan pendapat antara
orang tua dan anak-anaknya yang telah remaja atau dewasa. Kadang-kadang
hubungan yang kurang baik itu timbul, karena remaja mengikuti arus dan mode ; seperti rambut gondrong, pakaian kurang
sopan, lagak lagu dan terhadap orang tua yang kurang hormat.
Perhatian Sang Remaja kini
teralih oleh sang lawan Jenis, bahkan mereka lebih terbuka dengan kekasihnya
ketimbang Orang Tua atau Keluarga mereka.
Dalam masalah ini, yang menderita
bukan remaja saja, tapi orang tua kadang-kadang lebih menderita lagi. Ada
remaja yang patah semangat, mogok belajar, menjadi nakal, melawan kepada orang
tua, merusak barang-barang di rumah, kabur dari rumah, bahkan kadang-kadang
sampai kepada niat akan membunuh orang tuanya karena sangat paniknya.
3) Masalah
Moral dan Agama
Tampaknya masalah ini, semakin memuncak, terutama di
kota-kota besar barangkali pengaruh hubungan dengan kebudayaan asing semakin
meningkat melalui film, bacaan, gamba-gambar, dan hubungan langsung dengan
orang asing (Tourist) yang datang dengan berbagai sikap dan kelakuan. Biasanya
kemerosotan moral disertai oleh sikap menjauh dari agama. Nilai-nilai moral
yang tidak didasarkan kepada agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan,
waktu, dan tempat. Keadaan nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan
pula, karena menyebabkan orang hidup tanpa pegangan yang pasti. Nilai yang
tetap dan tidak berubah adalah nilai-nilai agama, karena nilai agama itu
absolut dan berlaku sepanjang zaman, tidak dipengaruhi oleh waktu,
tempat, dan keadaan. Oleh karena itu maka. Orang yang kuat keyakinan
beragamanyalah yang mampu mempertahankan nilai agama yang absolut itu dalam
kehidupannya sehari-hari dan tidak akan terpengaruh oleh arus kemerosotan moral
yang terjadi dalam masyarakat serta dapat mempertahankan ketenangan jiwanya.
Seseungguhnya masih banyak lagi problema yang dihadapi oleh
remaja kita, baik yang dalam kampus, maupun di luar kampus (termasuk saya).
Sekedar contoh kita cukupkan sekian.
Note
·
“Do’a Seorang Remaja ialah untuk memohon bantuan ALLAH
supaya ia, terlepas dari gejolak jiwanya sendiri, dan tertolong dalam
menghadapi dorongan-dorongan nalurinya, karena ia takut akan hukuman batin yang
abstrak itu”
·
“Tuhan disamping menjadi Sandaran emosi, juga menolong
Moral seseorang.. termasuk jiwa sang remaja”
No comments:
Post a Comment