selamat datang

layar


Monday, 23 April 2012

Problema Sang Remaja


Problema Sang Remaja

          Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa, yang merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa persiapan untuk memasuki umur dewasa, problemanya tidak sedikit, baik itu di negara maju maupun yang masih berkembang.

1)       Masalah Hari Depan
Setiap remaja memikirkan hari depannya, ia ingin mendapat kepastian, akan jadi apakah ia nanti setelah tamat?? Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di dalam kampus. Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan kecemasan pada hari depan itu, misalnya, “hari depan suram” , “buat apa belajar, toh sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat pekerjaan” dan sebagainya.
          Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti, itu telah menimbulkan berbagai problema lain, yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu, misalnya semangat belajar menurun, kemampuan berfikir kurang, rasa tertekan timbul bahkan sampai kadang-kadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik, kenakalan dan penyalahgunaan narkotika.
          Termasuk dalam pemikiran akan hari depan itu, masalah pembentukan rumah tangga di masa depan yang tidak jauh, kedudukannya dalam masyarakat di hari depan masyarakat dan bangsanya.

2)       Masalah Hubungan Dengan Orang Tua
Inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dulu sampai sekarang. Seringkali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-anaknya yang telah remaja atau dewasa. Kadang-kadang hubungan yang kurang baik itu timbul, karena remaja mengikuti arus dan mode ; seperti rambut gondrong, pakaian kurang sopan, lagak lagu dan terhadap orang tua yang kurang hormat.
Perhatian Sang Remaja kini teralih oleh sang lawan Jenis, bahkan mereka lebih terbuka dengan kekasihnya ketimbang Orang Tua atau Keluarga mereka.
Dalam masalah ini, yang menderita bukan remaja saja, tapi orang tua kadang-kadang lebih menderita lagi. Ada remaja yang patah semangat, mogok belajar, menjadi nakal, melawan kepada orang tua, merusak barang-barang di rumah, kabur dari rumah, bahkan kadang-kadang sampai kepada niat akan membunuh orang tuanya karena sangat paniknya.


3)       Masalah Moral dan Agama
Tampaknya masalah ini, semakin memuncak, terutama di kota-kota besar barangkali pengaruh hubungan dengan kebudayaan asing semakin meningkat melalui film, bacaan, gamba-gambar, dan hubungan langsung dengan orang asing (Tourist) yang datang dengan berbagai sikap dan kelakuan. Biasanya kemerosotan moral disertai oleh sikap menjauh dari agama. Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan, waktu, dan tempat. Keadaan nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula, karena menyebabkan orang hidup tanpa pegangan yang pasti. Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah nilai-nilai agama, karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman, tidak dipengaruhi oleh waktu, tempat, dan keadaan. Oleh karena itu maka. Orang yang kuat keyakinan beragamanyalah yang mampu mempertahankan nilai agama yang absolut itu dalam kehidupannya sehari-hari dan tidak akan terpengaruh oleh arus kemerosotan moral yang terjadi dalam masyarakat serta dapat mempertahankan ketenangan jiwanya.

          Seseungguhnya masih banyak lagi problema yang dihadapi oleh remaja kita, baik yang dalam kampus, maupun di luar kampus (termasuk saya). Sekedar contoh kita cukupkan sekian.

Note
·        “Do’a Seorang Remaja ialah untuk memohon bantuan ALLAH supaya ia, terlepas dari gejolak jiwanya sendiri, dan tertolong dalam menghadapi dorongan-dorongan nalurinya, karena ia takut akan hukuman batin yang abstrak itu”
·        “Tuhan disamping menjadi Sandaran emosi, juga menolong Moral seseorang.. termasuk jiwa sang remaja”
·        Masa remaja adalah masa dimana mulai mengenal akan cinta, maka umur dimana mulai tebukanya untuk cinta, maka pada umur itu pulalah timbulnya perasaan-perasaan Agama yang ekstrim”

No comments:

Post a Comment