Banyak persiapan sebelum kita memasuki
gerbang pernikahan, ini berlaku bagi perempuan ataupun laki-laki diantaranya
ialah…..
1. Persiapan
Ruhiyah (Spiritual)
Ini meliputi kita untuk mengubah sikap mental menjadi
lebih bertanggungjawab, sedia berbagi, meluntur ego, dan berlapang dada. Ada penekanan juga untuk
sikap untuk menggunakan dua hal dalam hidup yang nyata, yakni sabar, dan syukur.
Ada kesiapan
untuk tunduk dan menerima segala ketentuan Allah yang mengatur hidup kita
seutuhnya, lebih-lebih dalam rumah tangga.
2. Persiapan
‘Ilmiyah-Fikriyah (Ilmu-Intelektual)
Bersiaplah
menata rumah tangga dengan pengetahuan, ilmu, dan pemahaman. Ada ilmu tentang Ad Diin. Ada
ilmu tentang berkomunikasi yang ma’ruf kepada pasangan. Ada ilmu untuk menjadi orang tua yang baik
(Parenting). Ada
ilmu tentang penataan ekonomi. Dan masih banyak ilmu yang lain.
3. Persiapan
Jasadiyah (Fissik)
Jika
memiliki penyakit-penyakit, apalagi berkait dengan kesehatan reproduksi, harus
segera diikhtiyarkan penyembuhannya. Keputihan pada akhwat/perempuan misalnya.
Atau gondongan (Parotitis) bagi Ikhwan/Laki-laki. Karena virus yang menyerang kelenjar
parotid ini, jika tak segera diblok, bisa menyerang testis. Panu juga harus
disembuhkan hehe…. Perhatikan kebersihan. Yang lain, perhatikan makanan.
Pokoknya harus halal, thayyib, dan teratur. Hapus kebiasan jajan sembarangan.
Tentang pakaian juga, apalagi pada bagian yang paling pribadi. Kebiasaan
memakai dalaman terlalu ketat misalnya, berefek sangat buruk bagi kualitas
sperma. Nah.
4. Persiapan
Maaliyah (Material)
Kalau
ini, tuntutanya adalah penghasilan, bukan bekerja. Minimal ada komitmen ke arah
itu dan mampu memberi mahar. Lalu disempurnakan dengan kecerdasan finansial,
menangkap peluang, mengelola sumberdaya, dan menata anggaran.
5. persiapan
ijtima’iyyah (Sosial)
artinya,
siap untuk bermasyarakat, faham bagaimana bertetangga, mengerti bagaimana
bersosialisasi dan mengambil peran di tengah masyarakat. Juga tak kalah
penting, memiliki visi dan misi da’wah dilingkungannya.
Nah, ini semua dalah persiapan.
Artinya sesuatu yang kita kerjakan dalam proses yang tak berhenti. Seberapa
banyak dari persiapan di atas yang harus dicapai sebelum menikah? Ukurannya
menjadi sangt relatif. Karena, bahkan proses persiapan hakikatnya adalah juga
proses perbaikan diri yang kita lakukan sepanjang waktu. Setelah menikah pun,
kita tetap harus mengasah apa-apa yang kita sebut sebagai persiapan manikah
itu. Lalu, kapan kita menikah???
No comments:
Post a Comment