Siapa
orangnya yang mau sakit? Tentu tidak ada yang mau kan? Entah itu sakit parah
atau sakit ringan, yang namanya sakit pasti tidak enak.
Aku
akan menceritakan sedikit pengalamanku ketika aku sakit gigi dan sakit hati.
Waktu
kecil dulu hoby aku makan, terutama permen dan yang serba manis. Dari hoby
makan tersebut mengakibatkan aku sering sakit gigi, gak kebayang deh… masa
kanak-kanak seharusnya diisi dengan hal-hal yang menggembirakan nah, kalo aku
sering merintih kesakitan gara-gara sakit gigi. Itu semua aku alamin ketika aku
belum mengenal bangku sekolah. Sering pula aku ke dokter gigi bahkan sering
pula aku cabut gigi hingga tumbuh lagi dan berlubang lagi. Intinya sih
kebersihan gigi dan pola makan harus dijaga.
Kalau
sudah merasakan sakit kaya gini, semua makanan seenak apapun berubah menjadi
menakutkan. Bagaimana tidak? Untuk mengunyah saja susah, apalagi untuk
menikmati makanan-makanan tersebut? Ini itu terasa sakit. Sering pula aku
dibuat susah tidur karena sakit gigi, semua
badan pun ikut terasa sakit. Kepala, mata, telinga, tenggorokan dll. Bahkan
keluarga pun gak tega dengan kondisi aku yang masih kecil harus meraung-raung
kesakitan gara-gara sakit gigi, yang mereka pun gak mengerti rasa sakitnya
seperti apa? Ketika semua telah sembuh dan tidak merasakan sakit lagi, waaaaw
terasa merdeka! Karena bisa terbebas dari rasa sakit, dan bisa makan sesuka
hati… (doyan apa rakus apa balas dendam?)
Sudah
lama sakit gigiku tidak kambuh-kambuh lagi, ternyata kambuh lagi……………….. OH,
NO! diusia aku yang ke 20 tahun ini, aku harus merasakan sakitnya sakit gigi
seperti waktu kecil dulu????! Haduuuuuuuuh…
Setiap
malam aku harus begadang karena menahan rasa sakit, padahal mata sudah tidak
tahan lagi untuk dipejamkan. Malam untuk begadang dan pagi sampai siang untuk
tidur… (kebalik). Minum obat ini, minum obat itu, ngikutin saran dari
teman-teman mulai dari minum air garam sampai minum air rebusan Sereh yang
membuat nyeri setengah mati! (Gila…. Nyiksa banget) Semua aku lakukan dan hanya
penawar rasa sakit yang sifatnya sementara. Hingga keesokan harinya sudah
sedikit mereda. Alhamdulillah dan aku putuskan untuk pergi ke dokter gigi… dengernya
saja aku sudah ngeriiiii dan kali ini walau bagaimanapun pokoknya aku gak mau
cabut gigi. Titik! (Cuma periksa doang)
Tiba
saatnya masuk ke ruangan dokter, dan diperiksa. Kali ini gigi aku yang sakit
ialah gigi geraham kanan bawah dan atas.
“Wah,
1,2,3 sepertinya ini harus dicabut karena semuanya sudah karam dan berlubang…”
Dokter.
“Waduh,
3 gigi? emang gak bisa ya dok kalo dikasih obat saja, untuk ngilangin rasa
sakit tanpa harus cabut gigi?” Saya.
“ini
sudah parah neng, ya itu sih terserah mau dicabut atau tidak? Kalu menurut saya
itu semua harus dicabut. Gimana?” Dokter
Aku
pun keluar dan menghampiri kakak saya yang sedang duduk di ruang tunggu, untuk
berunding dan akhirnya aku putuskan untuk MENCABUT GIGI, yah Finally. Dan kakak
saya pun setuju karena gigi yang rusak tersebut sewaktu-waktu bisa membuat gigi
saya sakit lagi.
Saya
pun masuk kembali ke ruang periksa.
“Bagaimana?”
Dokter.
“iyah
dok, gapapa cabut saja. Tapi nantinya sudah gak bisa tumbuh lagi ya dok?” saya
(berharap
ada keajaiban bisa tumbuh lagi)
“iya
sudah gak bisa tumbuh lagi, kan usianya neng itu 20tahun” Dokter sambil senyum.
“hemmm,,,”
Saya (ketakutan)
“Mana
yang terasa sakit?” Dokter (sambil memeriksa)
“Geraham
kanan bawah, sama geraham kanan atas” Saya
“yang
tenang, jangan tegang harus disuntik dulu gusinya agar nantinya tidak terasa
sakit dalam proses pencabutan. jadi nanti yang dicabut geraham bawah kiri”
Dokter
“Aneh,
padahal yang sakit itu kan geraham bagian kanan, tapi ini yang akan dicabut
geraham bawah bagian kiri, Dok?” saya
“iya,
karena gigi yang sedang infeksi atau sakit tidak boleh dicabut, dan sebaiknya
diobati dulu. Infeksi sembuh baru gigi ini dicabut. Semua itu sudah prosedur”
dokter
Setelah
disuntik Aku pun keluar dan menunggu kembali sampai obat bius ini bereaksi
sekitar 15 menit.
Entah
kebetulan atau setiap harinya ramai seperti ini? Hari itu begitu banyak orang
yang sakit gigi, mulai dari anak-anak, remaja (saya), hingga orang dewasa. Saya
melihat ekspresi mereka setelah cabut gigi semuanya biasa-biasa saja dan anak
kecil pun tidak ada yang menjerit atau menangis kesakitan. Ya sedikit membuat
aku lega. Bahkan mereka yang ngantrinya belakangan malah mereka yang selesai duluan,
wah aku mulai panik nih. (jangan-jangan)
Hingga
waktunya aku pun masuk kembali ke ruang periksa, dan ditemani kakak saya tapi
hanya duduk dan melihat dari kejauhan karena dia bilang tidak tega.
Tidak
sakit memang, tapi busyeeeeet darahnya mengalir terus dari mulut.
Alhasil
1 minggu, aku gak masuk kerja…. Isirahat full, makan bubur full.
Gak
lagi-lagi deh…. Sakit gigi kaya gitu…. Butuh kesabaran ekstra untuk
menghadapinya… ompong deh, gigi gerahamku yang satu ini… :sad
Kesehatan
itu mahal, kesehatan itu gak bisa dibeli dengan uang, kesehatan itu anugerah,
kesehatan itu jangan disia-siain. Ucapkan syukur selalu kepada Tuhan Yang Maha
Esa.. Alhamdulillah…
Kalo
yang tadi ngomongin SAKIT GIGI sekarang giliran ngomongin SAKIT HATI
Ngerasain
sakit hati, semua orang pasti ngalamin, tapi aku ngalamin sakit hati gara-gara
perasaan cinta itu kenalnya bermula dari mengenal yang namanya pacaran.
Tepatnya pas waktu aku udah lulus sekolah. (telat banget yah, masa remajaku??)
Yaya..
beda dengan sakit gigi tadi, rasa sakit hati ini lukanya itu gak nampak, tapi
sakit banget… bisa ngebuat aku nangis, sampe mataku bengkak, trus buat
hari-hari aku gak seindah hari-hari sebelum mengenal pacaran… aneh bin ajaib,
tapi inilah cinta… sesuatu yang indah, tapi juga bisa nyakitin.. butuh waktu untuk
menyembuhkannya, gak ada dokter yang bisa nyembuhin sakit ini, kesembuhan ini
ada pada diri aku sendiri, dengan mempersibuk diri dengan kreatifitasku, menghabiskan
waktu bersama teman dan keluarga,
berbuat baik semampu aku, belajar dari kesalahan, banyak bersyukur, dan
berdo’a tentunya.
Dan
…. Lama kelamaan aku sudah terbiasa dengan semuanya (yes.yes.yes) ….. mungkin
ini sebuah proses panjang menuju kebahagiaan, dan mau tidak mau aku harus
menjalaninya untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Dan sampe sekarang, aku gak
kapok buat catuh cinta lagi…. (jiaaahh.. nantangin, hihi), karena sejatinya
cinta itu adalah perasaan yang asli dari hati yang gak tau kapan datang dan
perginya.. semua adalah anugerah dari Tuhan untuk kita nikmatin, tinggal
bagaimana cara kita menyikapi dan menjaga cinta tersebut dengan benar.. jangan
lupa gunakan akal dan perasaan juga, agar cinta itu gak buta dan dosa.
Sakit
Gigi itu, ada obatnya tinggal ke dokter gigi trus cabut gigi deh….
Sakit
hati juga ada obatnya.. tapi diperlukan usaha, perjuangan, dan pengganti deh…
Ada
persamaan diantara keduanya, yaitu sama-sama “SAKIT”
Lebih
baik sakit hati daripada sakit gigi (itu kata orang yang belum pernah ngalamin
sakit gigi)
Lebih
baik sakit gigi daripada sakit hati (itu kata orang yang belum pernah ngalamin
sakit hati)
TAPI,
bagiku yang udah ngalamin sakit gigi dan sakit hati…….. keduanya GAK ADA YANG
LEBIH BAIK. Semuanya sakit… (Pengalaman)
No comments:
Post a Comment