selamat datang

layar


Saturday, 12 April 2014

DULU DAN SEKARANG



DULU DAN SEKARANG


Skema PDKT Tahun 2000 :
Ketemu di tempat Les/Sekolah/Kantor/dan tempat lainnya-------Kirim salam lewat teman/keluarga/orang yang deket sama dia----------salam balik-----------samperin------------nanya nomor telepon-----------telepon-teleponan----------pacaran.
Skema PDKT Tahun 2010 :
Ketemu di Twitter-----------follow---------mention-------------recomendasiin follow fryday-------------direct message-----------ketemuan------------pacaran. Dan melalui social media laiannya FB, YM, Wechat,Line dan kawan-kawannya. Bahkan tak jarang sebelum mereka ketemuan sudah jadian/pacaran.

Jelas dong, kalo sudah ketemu langsug kita mungkin tahu aslinya seperti apa? dari cara dia berbicara, berpakaian dan kita bisa mengorek informasi lebih yaitu dari orang terdekat dia, kaya semacem teman dan keluarga. 

Lalu, bagaimana mengenal karakter dia pada skema PDKT Tahun 2010 belakangan ini? Yang ini mungkin dengan cara melihat  timeline social medianya dia, apakah dia orangnya lebay? Playboy/Playgirl? Sudah punya pasangan kah? Sombong? Pasang Foto ceweknya atau cowoknya? Atau like situs-situs yang gak jelas dan komentar-komentar yang sopan atau tidak?.  Hemmmm TAPI gak semudah itu, kadang  semua kejelekan-kejelekan dia bisa ditutupi dengan “oh.... maaf akun punyaku dibajak orang...”  ngeles! Putus!
JADI?? Hmm.. ketipu deh.... ternyata dia menggurita, memliki lebih dari satu pasangan, mungkin kalau terus terang dari awal bisa dicegah tuh bibit-bibit cinta (lebay dikit) biar gak numbuh bersemi di hati. Soalnya kalo udah tertanam di hati atau sesuatu apapun itu yang berhubungan dengan hati, susah lepasnya. (Dear,.... Am I Your Shepia??? Your Liar! ) Oh No!!!  :tears  :’( 

Mau lepas dari dia kadang susah juga kalo sudah berhubungan dengan social media... yang kadang kita harus berpura-pura : nomer HP gak sengaja keblokir, BBM nya ngadat dan gak bisa kepake, YM nya lupa kata sandi, Whatsappnya udah uninstall dan udah gak aktif males, dll.. mau gak mau kita harus ngorbanin sesuatu kaya tadi (Offline semua Socmed), teman-teman yang kita kenal juga kadang harus dikorbanin, karena mereka sulit berkomunikasi dengan kita. “Hey... Kenapa gak aktif? Kenapa Jarang OL? Nopemu kenapa?bla...bla..bla... “ dan kita Cuma bilang “Maaf ya,... bla..bla...bla... (Kasih Penjelasan panjang dan lebar)”. Padahal semua itu kita lakuin untuk kebaikan bersama dan tujuan utamanya adalah untuk menghindar dari seseorang (Liar  or penjahat Perasaan). 

Belum lagi ngadepin pasangan dia yang sekarang, ngelabrak, intermezo, Nge-add, seakan-akan kita selalu diintai dan dicurigai. Selalu saja kadang kita yang jadi korban buat alasan mereka kalo lagi berantem. Padahal dia ada disana dan kita ada disini... dan untuk pasanganku kelak.... Please... Jangan cemburu yah, dengan masa lalu... You Are The Only One... hehehe (Kedipin mata satu).....  dunia maya biarlah dunia maya....   Cuma bisa ngelus dada dan dengerin nasehat ini : 



*Dan kesedihan dihabisi oleh waktu

Kita hapus nomor HP-nya di phone book
Kita delete alamat email-nya di address book
Kita buang whatsapp-nya
Kita disconected BBM-nya,
Sayang beribu sayang,
Kita sudah terlanjur ingat
Di luar kepala hafal nomernya
Bahkan saat tidur pun bisa mengigau pin BB-nya

Kita hapus message-nya
Kita delete foto-foto-nya
Kita remove dari friend list, bahkan block sekaligus
Kita usir jauh-jauh dari home
Sungguh jangan ganggu lagi di dunia maya
Sayang beribu sayang,
Kita tetap kepo, stalking, ngintip

bikin akun baru, penyamaran bila perlu
Ingin tahu apa yang dia
lakukan
Bahkan bangun tidur, masih ileran
First thing in the morning

Inilah sajak melupakan jaman modern
Sungguh malang anak sekarang
Karena jaman dulu,
Orang tua kita paling cukup membakar tumpukan surat
Atau mengirim telegram: 'lupakan saja, koma, jangan hubungi saya lagi. Titik
habis'
Dan kesedihan dihabisi oleh waktu
sampai tak tersisa.

No comments:

Post a Comment