DULU
DAN SEKARANG
Skema PDKT Tahun 2000 :
Ketemu di tempat
Les/Sekolah/Kantor/dan tempat lainnya-------Kirim salam lewat
teman/keluarga/orang yang deket sama dia----------salam
balik-----------samperin------------nanya nomor telepon-----------telepon-teleponan----------pacaran.
Skema PDKT Tahun 2010 :
Ketemu di
Twitter-----------follow---------mention-------------recomendasiin follow
fryday-------------direct message-----------ketemuan------------pacaran. Dan
melalui social media laiannya FB, YM, Wechat,Line dan kawan-kawannya. Bahkan
tak jarang sebelum mereka ketemuan sudah jadian/pacaran.
Jelas dong, kalo sudah ketemu
langsug kita mungkin tahu aslinya seperti apa? dari cara dia berbicara, berpakaian
dan kita bisa mengorek informasi lebih yaitu dari orang terdekat dia, kaya
semacem teman dan keluarga.
Lalu, bagaimana mengenal
karakter dia pada skema PDKT Tahun 2010 belakangan ini? Yang ini mungkin dengan
cara melihat timeline social medianya
dia, apakah dia orangnya lebay? Playboy/Playgirl? Sudah punya pasangan kah? Sombong? Pasang
Foto ceweknya atau cowoknya? Atau like situs-situs yang gak jelas dan
komentar-komentar yang sopan atau tidak?. Hemmmm TAPI gak semudah itu, kadang semua kejelekan-kejelekan dia bisa ditutupi
dengan “oh.... maaf akun punyaku dibajak orang...” ngeles! Putus!
JADI?? Hmm.. ketipu
deh.... ternyata dia menggurita, memliki lebih dari satu pasangan, mungkin
kalau terus terang dari awal bisa dicegah tuh bibit-bibit cinta (lebay dikit)
biar gak numbuh bersemi di hati. Soalnya kalo udah tertanam di hati atau
sesuatu apapun itu yang berhubungan dengan hati, susah lepasnya. (Dear,.... Am I Your Shepia??? Your Liar! ) Oh No!!! :tears
:’(
Mau lepas dari dia kadang
susah juga kalo sudah berhubungan dengan social media... yang kadang kita harus
berpura-pura : nomer HP gak sengaja keblokir, BBM nya ngadat dan gak bisa
kepake, YM nya lupa kata sandi, Whatsappnya udah uninstall dan udah gak aktif
males, dll.. mau gak mau kita harus ngorbanin sesuatu kaya tadi (Offline semua
Socmed), teman-teman yang kita kenal juga kadang harus dikorbanin, karena
mereka sulit berkomunikasi dengan kita. “Hey... Kenapa gak aktif? Kenapa Jarang
OL? Nopemu kenapa?bla...bla..bla... “ dan kita Cuma bilang “Maaf ya,...
bla..bla...bla... (Kasih Penjelasan panjang dan lebar)”. Padahal semua itu kita
lakuin untuk kebaikan bersama dan tujuan utamanya adalah untuk menghindar dari
seseorang (Liar or penjahat Perasaan).
Belum lagi ngadepin
pasangan dia yang sekarang, ngelabrak, intermezo, Nge-add, seakan-akan kita
selalu diintai dan dicurigai. Selalu saja kadang kita yang jadi korban buat
alasan mereka kalo lagi berantem. Padahal dia ada disana dan kita ada disini...
dan untuk pasanganku kelak.... Please... Jangan cemburu yah, dengan masa
lalu... You Are The Only One... hehehe (Kedipin mata satu)..... dunia maya biarlah dunia maya.... Cuma
bisa ngelus dada dan dengerin nasehat ini :
Kita hapus nomor HP-nya di phone book
Kita delete alamat email-nya di address book
Kita buang whatsapp-nya
Kita disconected BBM-nya,
Sayang beribu sayang,
Kita sudah terlanjur ingat
Di luar kepala hafal nomernya
Bahkan saat tidur pun bisa mengigau pin BB-nya
Kita hapus message-nya
Kita delete foto-foto-nya
Kita remove dari friend list, bahkan block sekaligus
Kita usir jauh-jauh dari home
Sungguh jangan ganggu lagi di dunia maya
Sayang beribu sayang,
Kita tetap kepo, stalking, ngintip
bikin akun baru, penyamaran bila perlu
Ingin tahu apa yang dia lakukan
Bahkan bangun tidur, masih ileran
First thing in the morning
Inilah sajak melupakan jaman modern
Sungguh malang anak sekarang
Karena jaman dulu,
Orang tua kita paling cukup membakar tumpukan surat
Atau mengirim telegram: 'lupakan saja, koma, jangan hubungi saya lagi. Titik habis'
Dan kesedihan dihabisi oleh waktu sampai tak tersisa.