selamat datang

layar


Wednesday, 18 September 2013

Jalan Cinta Yang Tulus



JALAN CINTA YANG TULUS
Pernah aku mendengar ungkapan seseorang :
"Disayang itu sama ajah dengan dibego-begoin"
Pernah juga seorang temen lainnya bilang :
"Orang yang nyayangin tulus itu gampang banget disakiti, sebab mereka berfikir kamu akan memaafkannya.... jadi ngapain sayang dengan tulus?!" 

memang sebagian orang beranggapan seperti itu, tapi itu semua tidak berlaku bagiku... berdasarkan pengalaman dan dari sebuah buku yang pernah aku baca, "SAMPAI KAPAN PUN MENYAYANGI SESEORANG DENGAN TULUS ITU TIDAK AKAN PERNAH RUGI" akan ada balasan cinta yang tulus dari orang lain.... karena selalu ada jalan untuk cinta yang tulus... mungkin bukan dari dia, tapi dari yang lainnya"  

Suatu hari, seorang Alim berkata pada Imam Ahmad, “Alangkah bahagianya andai aku bisa menjumpaimu tiap hari.”
Menyahutlah sang pelita ummat, “Tak perlu begitu Saudaraku, ada banyak orang yang aku belum pernah menjumpainya, TAPI sungguh aku mencintai mereka itu, melebihi cintaku pada orang yang tiap hari bertemu.”

Mencintai tak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilahkan. Yang ini pengorbanan. Bahwa cinta adalah persoalan berusaha untuk mencintai. Bahwa cinta bukanlah gejolak hati yang datang sendiri melihat paras ayu atau janggut rapi.

Bahwa sebagaimana cinta kepada Allah yang tak serta-merta mengisi hati kita. Karena cinta memang harus diupayakan. Karena cinta adalah kata kerja. Lakukanlah kerja jiwa dan raga untuk mencintainya. Karena cinta adalah kata kerja, maka mata airnya adalah niat baik dari hati yang tulus. Alirannya adalah kerja yang terus-menerus.

Kebersamaan dan cinta pada mereka yang mulia, mengantar kita ke kedudukan yang mungkin takkan dicapai amal pribadi semata-mata. Bukan hanya turut berduka dalam kesedihan saudara; kesejatian cinta tampak dalam kesetaraan berbahagia, tanpa dengki dan ganjalan rasa. Saling mencintai membuat kita tahu cara saling melukai. Tetapi cara untuk saling membahagiakan sungguh harus dipelajari.

Tahan inginmu dari apa yang dimiliki sesama, cinta mereka akan memelukmu.  Tahan nafsumu pada dunia, maka Allah menyayangimu. Ketulusan cintamu membuka matahati. Terkenang selama-lamanya meski ditempat yang tersembunyi yaitu dalam hati. Bukan soal adil atau tidaknya. Tak menunggu “merasa bersalah” untuk ucapkan “Maaf” ; tak menanti “merasa diberi” untuk katakan “ Terima kasih”; adalah jalan cinta. Menyederhanakan keinginan dan kebutuhan kita terhadap orang lain adalan cara menjaga kedaulatan jiwa dan menyambut cinta yang tulus. Selamat datang cinta. Ku sambut uluran tanganmu. Pegang erat ketika semua tak sesuai kenyatan. Buatlah jalan cinta itu selalu terbentang. 

No comments:

Post a Comment