JALAN CINTA YANG TULUS
Pernah aku mendengar ungkapan seseorang :
"Disayang itu sama ajah dengan dibego-begoin"
Pernah juga seorang temen lainnya bilang :
"Orang yang nyayangin tulus itu gampang banget disakiti, sebab mereka berfikir kamu akan memaafkannya.... jadi ngapain sayang dengan tulus?!"
memang sebagian orang beranggapan seperti itu, tapi itu semua tidak berlaku bagiku... berdasarkan pengalaman dan dari sebuah buku yang pernah aku baca, "SAMPAI KAPAN PUN MENYAYANGI SESEORANG DENGAN TULUS ITU TIDAK AKAN PERNAH RUGI" akan ada balasan cinta yang tulus dari orang lain.... karena selalu ada jalan untuk cinta yang tulus... mungkin bukan dari dia, tapi dari yang lainnya"
Pernah aku mendengar ungkapan seseorang :
"Disayang itu sama ajah dengan dibego-begoin"
Pernah juga seorang temen lainnya bilang :
"Orang yang nyayangin tulus itu gampang banget disakiti, sebab mereka berfikir kamu akan memaafkannya.... jadi ngapain sayang dengan tulus?!"
memang sebagian orang beranggapan seperti itu, tapi itu semua tidak berlaku bagiku... berdasarkan pengalaman dan dari sebuah buku yang pernah aku baca, "SAMPAI KAPAN PUN MENYAYANGI SESEORANG DENGAN TULUS ITU TIDAK AKAN PERNAH RUGI" akan ada balasan cinta yang tulus dari orang lain.... karena selalu ada jalan untuk cinta yang tulus... mungkin bukan dari dia, tapi dari yang lainnya"
Suatu hari, seorang Alim berkata pada
Imam Ahmad, “Alangkah bahagianya andai aku bisa menjumpaimu tiap hari.”
Menyahutlah sang pelita ummat, “Tak
perlu begitu Saudaraku, ada banyak orang yang aku belum pernah menjumpainya,
TAPI sungguh aku mencintai mereka itu, melebihi cintaku pada orang yang tiap
hari bertemu.”
Mencintai tak berarti harus memiliki.
Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta
tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian.
Atau mempersilahkan. Yang ini pengorbanan. Bahwa cinta adalah persoalan
berusaha untuk mencintai. Bahwa cinta bukanlah gejolak hati yang datang sendiri
melihat paras ayu atau janggut rapi.
Bahwa sebagaimana cinta kepada Allah
yang tak serta-merta mengisi hati kita. Karena cinta memang harus diupayakan.
Karena cinta adalah kata kerja. Lakukanlah kerja jiwa dan raga untuk
mencintainya. Karena cinta adalah kata kerja, maka mata airnya adalah niat baik
dari hati yang tulus. Alirannya adalah kerja yang terus-menerus.
Kebersamaan dan cinta pada mereka
yang mulia, mengantar kita ke kedudukan yang mungkin takkan dicapai amal
pribadi semata-mata. Bukan hanya turut berduka dalam kesedihan saudara;
kesejatian cinta tampak dalam kesetaraan berbahagia, tanpa dengki dan ganjalan
rasa. Saling mencintai membuat kita tahu cara saling melukai. Tetapi cara untuk
saling membahagiakan sungguh harus dipelajari.
Tahan inginmu dari apa yang dimiliki
sesama, cinta mereka akan memelukmu.
Tahan nafsumu pada dunia, maka Allah menyayangimu. Ketulusan cintamu
membuka matahati. Terkenang selama-lamanya meski
ditempat yang tersembunyi yaitu dalam hati. Bukan soal adil atau tidaknya. Tak
menunggu “merasa bersalah” untuk ucapkan “Maaf” ; tak menanti “merasa diberi”
untuk katakan “ Terima kasih”; adalah jalan cinta. Menyederhanakan keinginan
dan kebutuhan kita terhadap orang lain adalan cara menjaga kedaulatan jiwa dan
menyambut cinta yang tulus. Selamat datang cinta. Ku sambut uluran tanganmu.
Pegang erat ketika semua tak sesuai kenyatan. Buatlah jalan cinta itu selalu
terbentang.