Bicara
anak kecil, bicara anak-anak, bicara generasi penerus….
Aku
memang dilahirkan sebagai anak bungsu, bukan berarti aku tidak berinteraksi
dengan anak kecil. Justru dengan keadaan yang seperti itu, membuatku suka dan
senang bergaul dengan anak kecil. Karena dengan begitu, aku bisa merasakan
peran sebagai seorang kaka, atau orang yang lebih dituakan. Ternyata sangat meneyangkan!
Jangan
kira anak kecil bisanya Cuma ngerepotin orang dewasa, dari mereka aku belajar
buanyak….
Lihatlah senyum dan tangis mereka sangat tulus, ucapan mereka
jujur apa adanya saking jujurnya sampai gak peduli jika ada hati yang
tersakiti, karena mereka belum mengerti masalah hati apalagi berniat menyakiti.
Dari mereka juga aku belajar menjadi seorang pemaaf, perhatikan saja jika
anak-anak bertengkar. Mereka sangat mudah memaafkan bahkan mudah juga melupakan
kesalahan. Satu atau dua hari bahkan dalam hitungan jam, mereka bisa ceria
seperti sediakala. Sama sekali gak terfikir buat rencana dendam atau
pembalasan. Pantas saja mereka disebut
sebagai malaikat kecil. Karena hatinya masih bersih, jauh dari penyakit hati. Belajar
ceria dan menikmati kehidupan di dunia. Mereka tak dapat disalahkan, dan tugas
kita sebagai orang dewasa meluruskan.
Anak-anak adalah generasi penerus… tak berperan banyak namun
sangat berpengaruh untuk masa mendatang.
Tak sedikit orangtua yang memendam kekecewaan melihat
generasinya tak sesuai harapan, bisa jadi itulah cermin dari diri mereka
sendiri dan Cara mereka menidik. Yah, penyesalan adanya dibelakang. Tugas
mereka hanyalah mendo’akan anak-cucu mereka, agar menjadi penolong dikemudian
hari, agar menjadi penerus yang membanggakan dan bermoral.
Tak sedikit pula orang tua yang bilang “Kalau besar jangan
kaya ibu, atau jangan seperti ayah.. kamu harus lebih baik” (tolong, jangan enak ngomongnya ajah)
Jangan memberikan beban terhadap anak, yang mungkin pada saat
itu belum mengerti akan arti generasi, tapi berilah contoh-contoh yang nyata
dalam keseharian… agar mereka terbiasa dengan kewajiban-kewajiban maka dengan
sendirinya kewajiban akan berubah menjadi kebutuhan…
Aku dan anak kecil….
Saat ilmu yang kumiliki hanya sedikit, dengan mereka aku bisa
membaginya…
Aku dan anak kecil….
Saat orang-orang merasa pandai, dengan mereka aku menjadi
lebih bermakna
Aku dan anak kecil….
Saat aku malas belajar, dengan mereka aku bisa semangat lagi…
agar aku bisa menjawab pertanyaan dari mereka….
(masa, ditanya sama anak kecil gak bisa jawab?? kan maluuu... hihi)
(masa, ditanya sama anak kecil gak bisa jawab?? kan maluuu... hihi)
Aku dan anak kecil….
Dengan mereka aku belajar bersama, walau dengan cara yang
sederhana dan hanya dengan ilmu-ilmu yang biasa..