selamat datang

layar


Monday, 20 January 2014

Bahasa Alam


 
JANUARI = Hujan Penuh sehari-hari..
Akhirnya aku menulis yaaaah… kalimat-kalimat perumpamaan atau sejenis puisi gitu, ini semua terisnpirasi dari berita-berita di tv dan berita online lainnya, yang sekarang ini melanda negeri kita Indonesia. Yupz, awal tahun sudah diuji dengan Erupsi Gunung Sinabung yang dahsyat, Banjir Bandang di Medan, gempa di Maluku dan  Banjir tahunan yang mungkin sebagian orang itu sudah biasa melanda apalagi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Tapi bagaimana dengan tanah kelahiranku? Indramayu? Gak nyangka, tahun ini kena banjir yang bener-bener banjir seperti di Jakarta sana… ini pertama kali terjadi banjir yang luar biasa di Indramayu bagian barat, khusunya bagian jalan pantura. “Dan satu lagi, temenku tadi ngabarin kalo rumahnya sampe kemasukan air dan ular pun ngungsi masuk ke dalam rumah….!! Iiiiiihhhh….. jangan dibayangin!!!”
Alhamdulillah, sementara di Desa tempat tinggalku masih aman dan terkendali khususnya rumahku dan keluarga besarku..... hanya saja sawah dipinggir rumahku persis lautan yang membentang…. Tanaman padi RATA dengan air alias tenggelam. Bagi Bapakku yang seorang petani, hatinya was-was…. Bagaimana tidak?? Bisa-bisa gagal panen dan penghasilan tersendat. Walaupun begitu masih bersyukur, masih diberikan nikmat sehat sekeluarga semua. Ya Robbi, kami semua berlindung pada-MU.



 BAHASA ALAM
Salju tak pernah turun…. Pun sama gersang tak pernah menyengat…. Tak Seterik di Afrika sana atau tak sedingin di Kutub utara…. Orang bilang tanah yang kuinjak ini adalah tanah surga… nama negaranya Indonesia….. subur makmur hingga tongkat, batu dan kayu bisa menjadi tanaman…. Gunung yang tinggi menjulang bersama ilalang dibawahnya, sawah dan pepohonan menjadi ladang pangan…. Indah nan elok. Alam semesta tersenyum merona ketika semua sejalan sesuai kaidah-kaidah yang ada…. Namun, sikapilah dengan cermat! Seketika semua kelestarian bisa hancur bersama murka sang alam… kemana perginya warna hijau? Kemana perginya ladang yang lapang? pesona gunung yang indah kini memudar, berubah menjadi tumpukkan sampah yang sedikit demi sedikit menyerupai bukit….. “Lalu, ini ulah siapa??, manusia?”…. Barulah kau tahu rasa!! Banjir dimana-mana, tanah longsor dan gempa melanda, letusan gunung melumatkan semua…. Dan ombak di laut sana siap menerjang…. Alam pun mulai berbahasa.

Aku termenung…. Melihat sekitar, teduh ini masih kurasa…. Kicau burung masih kudengar, pepohonan riwayatmu kini masih terjaga… dipagi ini suasananya syahdu.... inilah rumahku... kampung halamanku.... berharap tak kena musibah seperti di kota-kota dalam berita.... karena kupercaya alam pun berbahasa ramah…… pada setiap Desa ataupun kota yang selalu dijaga lingkungannya... untuk yang terkena musibah semoga tabah....

*) Nih, kata tante Anne Ahira:
Jangan marah kalau hujan terus menerus turun sampai BANJIR di mana-mana.

Mau tau penyebabnya? 
Karena banyak di antara kita yang bandel dan berdosa! Coba, masih ingat apa yang Anda lakukan pada tgl 1-1-2014 pukul 00.01 ??
Manusia 'menyerang langit' dengan berjuta-juta petasan!!

Jadi yaah... terimalah dengan ikhlas dan lapang dada 'serangan balik' dari langit!

Mestinya kita bersyukur, karena langit menyerang kita hanya dengan air saja. Bayangin kalo yang turun dari langit PETASAN!

Bolong-bolonglah kepala kita. Jadilah kita zombie nanti.

kabar-indramayu.blogspot.com

tribunjabar.co.id
poskota

No comments:

Post a Comment