JANUARI =
Hujan Penuh sehari-hari..
Akhirnya aku
menulis yaaaah… kalimat-kalimat perumpamaan atau sejenis puisi gitu, ini semua
terisnpirasi dari berita-berita di tv dan berita online lainnya, yang sekarang
ini melanda negeri kita Indonesia. Yupz, awal tahun sudah diuji dengan Erupsi
Gunung Sinabung yang dahsyat, Banjir Bandang di Medan, gempa di Maluku dan Banjir tahunan yang mungkin sebagian orang itu
sudah biasa melanda apalagi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Tapi bagaimana
dengan tanah kelahiranku? Indramayu? Gak nyangka, tahun ini kena banjir yang
bener-bener banjir seperti di Jakarta sana… ini pertama kali terjadi banjir
yang luar biasa di Indramayu bagian barat, khusunya bagian jalan pantura. “Dan satu
lagi, temenku tadi ngabarin kalo rumahnya sampe kemasukan air dan ular pun
ngungsi masuk ke dalam rumah….!! Iiiiiihhhh….. jangan dibayangin!!!”
Alhamdulillah,
sementara di Desa tempat tinggalku masih aman dan terkendali khususnya rumahku dan keluarga besarku..... hanya saja sawah dipinggir
rumahku persis lautan yang membentang…. Tanaman padi RATA dengan air alias
tenggelam. Bagi Bapakku yang seorang petani, hatinya was-was…. Bagaimana tidak??
Bisa-bisa gagal panen dan penghasilan tersendat. Walaupun begitu masih
bersyukur, masih diberikan nikmat sehat sekeluarga semua. Ya Robbi, kami semua
berlindung pada-MU.
BAHASA ALAM
Salju tak
pernah turun…. Pun sama gersang tak pernah menyengat…. Tak Seterik di Afrika
sana atau tak sedingin di Kutub utara…. Orang bilang tanah yang kuinjak ini
adalah tanah surga… nama negaranya Indonesia….. subur makmur hingga tongkat,
batu dan kayu bisa menjadi tanaman…. Gunung yang tinggi menjulang bersama
ilalang dibawahnya, sawah dan pepohonan menjadi ladang pangan…. Indah nan elok.
Alam semesta tersenyum merona ketika semua sejalan sesuai kaidah-kaidah yang
ada…. Namun, sikapilah dengan cermat! Seketika semua kelestarian bisa hancur
bersama murka sang alam… kemana perginya warna hijau? Kemana perginya ladang
yang lapang? pesona gunung yang indah kini memudar, berubah menjadi tumpukkan
sampah yang sedikit demi sedikit menyerupai bukit….. “Lalu, ini ulah siapa??,
manusia?”…. Barulah kau tahu rasa!! Banjir dimana-mana, tanah longsor dan gempa
melanda, letusan gunung melumatkan semua…. Dan ombak di laut sana siap
menerjang…. Alam pun mulai berbahasa.
Aku termenung….
Melihat sekitar, teduh ini masih kurasa…. Kicau burung masih kudengar, pepohonan
riwayatmu kini masih terjaga… dipagi ini suasananya syahdu.... inilah
rumahku... kampung halamanku.... berharap tak kena musibah seperti di kota-kota
dalam berita.... karena kupercaya alam pun berbahasa ramah…… pada setiap Desa
ataupun kota yang selalu dijaga lingkungannya... untuk yang terkena musibah
semoga tabah....
*) Nih, kata tante Anne Ahira:
Jangan marah kalau hujan terus menerus turun sampai BANJIR di mana-mana.
*) Nih, kata tante Anne Ahira:
Jangan marah kalau hujan terus menerus turun sampai BANJIR di mana-mana.
Mau tau penyebabnya?
Karena banyak di antara kita yang bandel dan berdosa! Coba, masih ingat apa yang Anda lakukan pada tgl 1-1-2014 pukul 00.01 ??
Manusia 'menyerang langit' dengan berjuta-juta petasan!!
Jadi yaah... terimalah dengan ikhlas dan lapang dada 'serangan balik' dari langit!
Mestinya kita bersyukur, karena langit menyerang kita hanya dengan air saja. Bayangin kalo yang turun dari langit PETASAN!
Bolong-bolonglah kepala kita. Jadilah kita zombie nanti.
Manusia 'menyerang langit' dengan berjuta-juta petasan!!
Jadi yaah... terimalah dengan ikhlas dan lapang dada 'serangan balik' dari langit!
Mestinya kita bersyukur, karena langit menyerang kita hanya dengan air saja. Bayangin kalo yang turun dari langit PETASAN!
Bolong-bolonglah kepala kita. Jadilah kita zombie nanti.
kabar-indramayu.blogspot.com |
tribunjabar.co.id |
poskota |
No comments:
Post a Comment